266. Pahlawan Kemalaman The Batman

DC Films dan Warner Bros bukan studio yang terobsesi dengan cerita one-universe. Tidak seperti MCU yang pada tiap film tunggalnya fardu memasukkan karakter Marvel lain sebagai benang-kesatuan. WB dan DC mencoba film fresh, interpretasi baru dari pahlawan kegelapan berkostum kelelawar.

Gambar dibuka dengan kehidupan malam Gotham yang ditabiri kriminalitas tinggi bersama hujan deras yang nyaris turun tiap malam. Dari begundal jalanan yang coba merampok toko sampai geng tukang gebuk yang gentar tiap melihat sinyal lampu Batman. Tiap langkah Batman yang muncul dari kegelapan berderap menakutkan. Reputasinya tak diragukan. Jurus silatnya mematikan. Meski memang alat canggih pada The Batman belum semua dikeluarkan. Ini timeline tahun kedua Bruce jadi pahlawan kemalaman.

Spoiler!!!

Ceritanya lebih kuat pada misteri interaktif tentang siapa yang membunuh para pejabat penting di Gotham dan siapa dalangnya. Yang penting apa motifnya? Ya dengan marka tanda tanya (?), enigma bahasa Spanyol El Rata Alada, dan kilas balik masa lalu Thomas dan Martha Wayne. Dengan kesehatan mentalnya yang sedang tidak baik-baik saja, Bruce diperlihatkan kelamnya perbuatan Ayahnya demi nama baik keluarga. Ayahnya konon meminta pada Falcone agar menyingkirkan wartawan yang menguak masa lalu gelap Martha. Pada titik ini, Bruce semakin tidak takut lagi untuk mati. Thomas digambarkan sebagai sosok jahat, antitesis dari perjuangan The Batman selama ini.

Namun Alfred menjelaskan kalau Thomas tidak seperti itu. Sebenarnya aku lebih suka kalau memang Thomas khilaf dan dibuat hitam alih-alih putih. Demi reputasi Wayne dan motivasi Bruce yang takutnya limbung, Thomas dibuat kembali sebagai sosok putih yang dimanfaatkan oleh Falcone.

Jika merujuk pada Batman Begins, terutama eksyen, memang eksyennya tidak diumbar. Filmnya tentang siapa dalang dan pembunuh para pejabat teras di Gotham. Penonton yang belum dapat spoiler seperti saya dan lupa Paul Dano bermain sebagai Riddler (tidak buka web para pemain juga), mungkin seru dengan segala teka-teki terlebih Bruce curiga pada Penguin yang diperankan oleh Colin Farrell dengan make up prostetik yang memanglingkan. Tapi penampilan dia masih pada fase perkenalan, makanya akan ada serial khusus dia di HBO. Kejar-kejaran di tol dengan Batcar memang jadi puncak aksi yang mendebarkan. Karena final battle saat banjir menurutku kurang. Serta, sebab The Batman baru buka praktik dua tahun, dia kadang loyo saat dikeroyok, oleng saat ditembak shotgun, takut ketinggian dan mendarat darurat saat pakai wingsuit. Dia bukan Steven Seagal yang selalu menang melawan penjahat dan rambut klimisnya takkan jatuh.

Zoe Kravitz sebagai Cat Woman memang masih di bawah Michelle Pfeiffer dan terlalu suram sehingga tidak "semenjengkelkan" versi Anne Hathaway. Robert Pattinson berhasil dengan gestur dingin dan gangguan kepribadian ambang. Gejala impulsifnya salah satunya vengeance atawa pembalasan dendam kepada pelaku kriminal. Lalu dia menjadi pahlawan kemalaman sebagai alter egonya. Ditopang sumber daya yang mumpuni sebagai pewaris taipan Wayne Corp.

Yang patut diacungi memang sinematografi dan tata artistik. Berbeda dengan versi Nolan yang Gotham digambarkan lebih terang dan maju seperti Jalan Sudirman Jakarta, di garapan Matt Reeves Gotham terlalu gelap meski sudah era monitor nano LED. Jalanan dikondisikan kumuh dengan tikus-tikus bandit dan tikus-tikus elite. Iringan Something In The Way-nya Nirvana memang secara literal mengisi narasi dan gubahan musik Michael Giacchino.

Entah mengapa karakter Riddler kurang mencuri perhatian apa karena dia selalu acap tampil di rekaman video. Persona dan pesonanya sudah kadung impoten oleh elemen-elemen di luar dirinya. Atau katakanlah jika dibandingkan villain Joker era Nolan.

Kalau dibilang The Batman kurang orisinal karena (seperti film) Se7en banget, kurang superheroisme, dan tidak sekontemporer TDK Trilogy, sebenarnya nggak juga sih. Apa sih yang orisinal di jagat sinema? Sebagai pembuka, jika mau dibuat sekuel, The Batman punya modal permulaan yang bagus