245. Aku Melihat, Maka Kamu Ada [Jeritan Malam]


Menjadi film horor yang konon beranggaran mewah, seperti dikutip dari Jawapos, sampai menelan 20 miliar dan waktu syuting 54 hari (biasanya film horor jaman now 20an hari). Jeritan Malam adalah cerita berutas yang dipublis tahun 2015 dan trending di Kaskus Story karya meta.morfosis. Disutradarai Rocky Soraya dan ditulis ulang menjadi skenario oleh Ferry Lesmana (penulis film Danur) dan Donny Dhirgantoro (novelis 5 Cm).

Berkisah tentang Reza, Minto, dan Indra, karyawan yang tinggal di mes perusahaan di Jawa Timur. Mulanya, mereka diganggu dengan jeritan wanita tiap malam dan penampakan ganjil lukisan pria berbeskap kuning ala bangsawan.  Lalu satu-satu mereka kerasukan, bahkan sampai mengunyah beling bak kuda lumping. Indra, orang yang mengunyah beling itu ketika sadar terlihat baik-baik saja kayak Limbad, mungkin efeknya sakit bibir doang seperti sariawan. Sebelum Indra kerasukan, sebenarnya Reza juga kerasukan dengan diperlihatkan sosok bangsawan tadi hingga pingsan seharian.

Spoiler!!!

Lukisan bangsawan dan latar belakang rumahnya adalah kunci. Tapi cerita tetap setia pada keskeptisan Reza pada hal-hal gaib tak kasat mata. Teorinya hanya pada hal yang modern dalam pandangan sains kendati larinya juga hipnotis metafisis. Kendati mata batin dia sudah dibuka oleh dukun muda bernama Wodo, dia tetap kekeuh kalau dukun itu memasukkan sugesti dengan penglihatan-penglihatan setannya. Mestinya ketika keraguan diajukan, biar adil ada pembuktian terbalik: buat apa dukun itu menakut-nakuti ketiga karyawan?

Intinya, karakter skeptis Reza nggak menarik! Apalagi ketika ada titik balik sewaktu Wulan ditakuti jin yang menyerupai Reza. Ada tekad dan kesadaran Reza untuk memercayai dan membalas keisengan para hantu. Memanggil dukun yang lebih tua dan berpengalaman ketimbang dukun muda yang menurut Reza tidak kompeten. Supaya para hantu penunggu mes angkat kaki dari mes mereka. Namun ucapan denial dia kalau sakitnya Indra akibat binatang di hutan bukan makhluk halus menjadi inkonsisten.

Kujang milik Reza adalah pusaka dengan kekuatan gaib yang beda kutub kekuatan dengan aura di mes yang digambarkan paling hitam dan kuat. Para hantu penunggu juga tidak kuat dan tidak bisa tidur dengan keberadaan pusaka tersebut. Pusaka itu lebih kuat dan bikin risih para penunggu di mes.

Saking kuatnya, para hantu memanipulasi penghuni mes dengan mewujud sebagai dukun di gua agar Reza mau menyerahkan pusakanya. Bahkan memanipulasi Reza untuk pakai kemben dari kain kafan, mandi air keramat, dan diusap liur ular. Di situlah segala marabahaya bermula. Ritual tanpa sadar dengan meminta tiga tumbal. Akibatnya berupa kegelimangan harta. Tapi di sisi lain Reza jadi kayak Bayi Ajaib yang kepanasan tiap mendengar azan. Pesugihan macam apa yang bikin pelakunya kepanasan saat dengar azan? Di Indonesia azan berkumandang lima kali sehari dengan volume cukup keras. Bisa mampus lo! Kecuali disumpal dengan earphone JBL memutar lagu Tujh Mein Rab Dikhta Hai.

Masih ciri khas Rocky dengan alur serba geradak-geruduk dan berisik binti bawel, Jeritan Malam tidak memberi ruang untuk penonton merasakan kengerian itu sendiri. Karena kadang kengerian datang dari sunyi yang menusuk, karakter gamang yang terteror, dan prosesi ritual-klenik yang meyakinkan. Entah bagaimana, seseorang yang dipaksa dukun untuk menyerahkan pusakanya yang mana itu adalah "pegangan" gaibnya, ujug-ujug melakukan ritual yang memaksanya mesti menumbalkan tiga manusia bahkan sebelum hasil perjanjian (berupa kekayaan) terwujud. Barangkali sistemnya prabayar, bayar dulu, nikmati kemudian.

Jangan mengharapkan cerita tentang pemujaan syaiton yang buat kita jeri. Korban-korbannya pun mati sia-sia begitu saja tanpa kesan, termasuk orang yang disayangi Reza karena tokoh tersebut, Wulan, sempalan belaka. Ada satu korban bernama Minto yang tidak jelas nasibnya, apa dia kecelakaan saat sedang mudik ke Solo, lantaran arwahnya kembali ke mes. Tapi Pak Dikin, pengurus mes, bilang kalau Mas Minto belum pulang (sehingga tidak mungkin ada di kamar, sedang makan kembang setaman). Belum pulang dari kerja menuju mes atau balik ke mes dari mudik?

Oiya, tokoh gak berguna adalah dukun Warsono, dengan mata kataraknya dan nggak bisa berbuat apa-apa. “Ini telah dimulai,” ramalnya pada Reza.

Dengan lawakan sekadarnya, CGI makhluk halus yang Indonesia banget, akting buruk akibat naskah, kemunculan makhluk di kedai seperti adegan film The Eye-nya Pang Bersaudara, juga proses adaptasi dan kegalauan Reza saat mata batinnya terbuka yang terekspresikan apa adanya. Aku akui, cerita saduran dari Kaskus ini sangat menarik ketimbang Danur. Andaikata dibagi tiga chapter dengan keuletan dan ketelatenan sutradara, it will be masterpiece!


Komentar

Postingan Populer