69.Kemuliaan & keagungan Sholawat atas Nabi Muhammad (part 2)


Saya melanjutkan kupasan dari keutamaan ibadah sholawat yang berikutnya yakni kedelapan;
Sayyid Abdul Wahab Asy-Sya'rani RA di dalam kitab terjemahan Sayyid Abil Mawahib Asy Syazali bertutur sebagai berikut: "Aku bermimpi bertemu dengan penghulu alam semesta nabi Muhammad SAW. Aku pun bertanya kepadanya,"Ya Rasulullah! sholawat Allah diberikan kepda orang yang bersholawat 1 kali kepadamu, apakah hal ini berlaku hanya bagi orang yang hatinya hadir (khusyu) ?".
Rasulullah menjawab,"Tidak! ganjaran itu diberikan kepada orang yang bersholawat walaupun hatinya lalai. Dan Allah mengutus kepada orang tersebut malaikat sebanyak jumlah gunung yang mendoakan dan memohonkan ampun baginya, sedangkan bila ia bersholawat dengan hati yang hadir maka tidak ada yang mengetahui kecuali hanya Allah SWT.

Kesembilan, Sayyid Addabbas RA pernah ditanya orang, mengapa surga menjadi bertambah luas dengan adanya pembacaan sholawat atas nabi Muhammad, bukan dengan bertasbih atau berzikir yang lain?. Lalu beliau menjawab dengan mengatakan bahwa surga diciptakan dari nur nabi Muhammad SAW dan surga selalu rindu kepada nabi Muhammad SAW. Sebagaimana rindunya seorang anak kepada bapaknya, karena itu bila surga mendengar nama nabi Muhammad disebut, maka ia akan senang dan gembira. Dan itu pula yang menyebabkan surga senang dan gembira sekali bila nabi Muhammad SAW beserta umatnya kelak nanti memasuki surga.

Kesepuluh, bila ada sebuah pertanyaan mana yang lebih utama antara sholawat terhadap nabi kita Muhammad SAW atau sedekah fardhu?. Jawabannya adalah sholawat lebih utama daripada sedekah fardhu dengan alasan bahwa sholawat adalah dilakukan sendiri oleh Allah SWT dan para malaikat-Nya serta diperintahkan pula kepada orang-orang yang beriman.

Kesebelas, membaca sholawat terhadap Rasulullah pada tempat-tempat yang sudah ada nashnya agar dibaca sholawat di tempat tersebut adalah lebih utama dari membaca Al Qur'an. Sedangkan pada tempat-tempat lainnya membaca Al Qur'an lebih utama. Seyogyanya orang yang beriman membaca Al Qur'an maupun memeperbanyak sholawat.
Sementara Imam Ibnu Hajar RA, berkomentar bahwa baca Al Qur'an tidak tertentu dengan tempat dan waktu. Sementara yang ditentukan dengan nash walau dhoif adalah lebih utama karena adanya nash tersebut.

Keduabelas, bila orang yang fasik (durhaka) sebaiknya ia memperbanyak bacaan sholawat terhadap nabi Muhammad SAW daripada ia membaca Al Qur'an. Karena bacaan sholawatnya dapat memberikan syafaat terhadap dirinya yang fasik hingga diampuni dosa-dosanya.
Lalu diridhoi oleh Allah SWT dan akhirnya ia masuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung di akhirat kelak. Lain halnya dengan membaca Al Qur'an, walaupun ia lebih utama dari sholawat, namun membaca Al Qur'an merupakan tempat yang sangat dekat dengan Allah SWT dan sangat tidak layak tempat ini ditempati oleh orang yang fasik. Sebab orang fasik adalah layaknya mendapatkan pengusiran dari tempat mulia ini. Lalu bagaimana orang fasik akan mendapatkan ganjaran pahala dari bacaan Al Qur'an?. Sebaiknya bertaubat dahulu.

Ketigabelas, ada seorang ulama bernama Syeikh Syihab Ramli RA yang ditanya, "mana yang lebih utama antara membaca sholawat dengan istigfar?". Beliau menjawab, "menyibukkan diri dengan membaca sholawat dan salam terhadap nabi kita Muhammad SAW lebih utama daripada memperbanyak istigfar.

Keterangan-keterangan di atas bisa dirujuk pada buku "70 Sholawat Pilihan Riwayat, Manfaat dan Keutamaanya" pada halaman 17-21, karya ustadz Mahmud Samiy.

BERSAMBUNG

Komentar

Postingan Populer