255. Cinta Perak Raj & Simran (Dilwale Dulhania Le Jayenge)
Dilwale Dulhania Le Jayenge merupakan fenomena sinema India khususnya Bollywood. Film rilisan tahun 1995 itu pernah diputar hingga 20 tahun (sampai akhir 2014) di bioskop Maratha Mandir. Adegan Simran (Kajol) mengejar Raj (Shah Rukh Khan) juga menginspirasi banyak film Bollywood, sebut saja Jab We Met, Bodyguard, dan Chennai Express.
Merayakan seperempat abad (ibarat pernikahan perak) tanggal rilisnya, film debut Aditya Chopra ini rilis ulang di layar lebar di 18 negara termasuk Indonesia.
Baldev Singh (Amrish Puri) walau raganya puluhan tahun merantau di tanah Ratu Elizabeth, jiwanya tetap Hindustani sejati. Dia masih saja kolot, menjodohkan Simran pada anak sahabatnya di Punjab sedari kecil. Pada usianya yang 18 tahun, Simran mendapat angan-angan telah mencintai pria meski belum menemuinya. Mirip lagu Savage Garden:
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
Sebagai perempuan, Simran pasrah. Asal dengan satu syarat, ingin sebulan mengelilingi Eropa bersama teman-temannya. Bisa ditebak, dalam vakansi dia bertemu geng laki-laki yang ada Raj di antaranya. Raj digambarkan playboy. Nggak peduli dengan cinta. Usil. Selengean. Akhirnya Raj dan Simran terlibat hubungan benci akhirnya sayang dan cinta.
Saat cinta datang, Simran mesti kembali ke India untuk menikah. Raj mengejarnya berbekal cinta dan kehormatan. Baginya, walau dia bajingan, pantang seorang Hindustani membawa kabur seorang gadis dari ayahnya. Sesuai judulnya, Si Pemberani yang Membawa Lari Pengantin Wanita, DDLJ berdramatisasi antara kehormatan, cinta, dan ekualitas perempuan di tanah India yang patriarkis.
Warisan patriarki, di mana perempuan dinomorduakan dalam pendidikan dan sosiobudaya, ingin dihentikan Lajwanti Singh. Ibunya Simran yang pernah mengalah tidak sekolah demi saudara kandung lelakinya.
Ada beberapa kekurangan yang terlihat di layar, saat adegan di stasiun kereta di Inggris dan di taman Swis saat aktor-aktor berlakon, kerumunan orang di latar belakang tampak memandangi mereka. Itu terasa mengganggu. Entah bagaimana sutradara tidak mengarahkan mereka atau membayarnya sebagai ekstra film. Juga adegan baku hantam antara Kuljit (calon pengantin) dan Raj kadang terasa palsu suntingannya. Contohnya pas dipukul tampak tidak kena. Bak memukul angin. Plus Raj yang ujug-ujug tahu alamat rumah Simran padahal tidak bertukar alamat.
Menonton film yang klip-klip musiknya membawa nostalgia memang bikin sentimental. Apalagi DDLJ adalah fenomena dan sejarah. Tak terasa 3 jam lebih berlalu begitu saja dibawa kereta yang dinaiki oleh sejoli Raj dan Simran...
Komentar