174. Foya-foya Dengan Uang Haram
Sekelompok lelaki berjas memakan apel. Mereka bersiap mengejar empat kopor berisi duit haram milik CEO (Kim Ju Hyeok) yang dibawa sebuah sedan. Tanpa dinyana mobil itu diseruduk truk sampah. Oleh petugas derek-mobil-rongsok bernama Na-mi, ditemukanlah harta itu.
Ji-Noo (Ryoo Seung-Bum), salah satu lelaki berjas membuntuti Na-Mi. Tanpa tedeng aling-aling Na-mi (Koh Joon Hee) membolehkan Ji-Noo dan seorang Afro-Kanada, Yakuboo (Sam Okyere) bersama istrinya Jung Sok (Ryu Hyun-kung), berfoya-foya dengan duit di koper itu. Agak aneh sih pendekatannya. Namanya juga uang haram eksponen haram, dibuang sayang dimakan ketimpa malang.
Mereka berempat dikejar-kejar oleh sang pemilik uang melalui sekelompok lelaki berjas, kecuali Ji-No yang mana diam-diam menikmati uang dan seks bersama Na-mi.
Lelaki berjas yang dipimpin In-Soo (Kim Eung Soo) mengejar dan menyelidiki empat sekawan penjarah uang miliaran rupiah itu.
Tak terlalu jelas ada apa sebenarnya di balik perebutan doku itu. Yang jelas itu doku haram, hasil korupsi atau mungkin ilegal. Fondasi cerita serasa subtil. Dengan diproduksi oleh 20th Century Fox Korea, Intimate Enemies mencoba beda dalam genrenya sendiri. Komedi tapi tidak lucu, bukan karena gagal melucu. Laga namun tidak jor-joran. Sangat riskan sih.
Sebagai spektator kita ingin duo Na-mi dan Ji-no jago mengatasi masalah akibat perbuatannya. Ya paling tidak karakter berkembang sesuai konsekuensi cerita. Punya motivasi yang nyata. Balik lagi sih ke naskah filmnya. Apa ini tujuan Im Sang-Soo yang duduk di kursi sutradara. Janggal. Semi-surealisme. Tidak menginjak bumi tidak menyundul langit. Bagi beberapa orang menganggap ceritanya gaje, tapi sejatinya hanya samar. Karena plot kejadiannya tiba-tiba muncul aja tanpa sandaran konteks yang jelas.
Pesan moralnya sih universal, bagaimana materialisme seringkali mengikis kemurnian nurani manusia.
Usaha Im Sang-Soo sangat keren, namun antara penyutradaraan, penokohan, dan naskah kurang kohesif.
Komentar