118. Jerawat Oh Jerawat...
jerawat ialah sahabatku yang sudah pulang ke Cirebon
jerawat oh setia padaku semasa SMK
jerawat oh jerawat
aku masih ingat
kalian menempel di wajahku tanpa SIM (Surat Izin Menempel)
tanya saja pada kawan dan guruku
Apri, Edward, Didi S, dan Pak Rolly
mungkin mereka berbisik amit-amit dalam sanubari
manakala aku ke toko buku
ada cewek yang mendekatiku
aku malu dengan wajah rombengku
lalu kututup mukaku pakai majalah Bobo
lantas aku terbang ke pasar super
aku genggam produk antijerawat
aku selalu beli
mahal!
sampai tak jajan dan kelaparan
kemudian aku turun 1 kg saat ditimbang di posyandu
ah periblis dengan Riobe, Sulfur, Bersih & Cemerlang, Bunga Tulip
tetap saja jerawat nongol
roman-romannya formula farmasi produk mereka dirancang kurang ampuh
ya jika ampuh jerawatu hilang
bilamana hilang lalu aku tak beli produk mereka
apabila produk mereka tidak aku beli, ya perusahaan mereka gulung tikar
aci-aci gulung tikar maka jajaran direksi, manajemen, staf, dan buruh pabrik mereka enggak bisa kerja
jumlah pengangguran akan melonjak
dan mereka jadi beban negara
seandainya negaraku bangkrut
terus aku tinggal di mana?
di Republik Rakyat Kongo? Turmenistan apa? Atau di Kepulauan Barbados?
lebih baik aku hidup di Kepulauan Solomon...
bersama Doraemon sembari melayang dengan balon
suatu siang yang bertabur cahaya surya di lorong kelas, Bu Anita yg killer berujar tengik, "Jerawat sampai gak bisa parkir (di muka, karena sudah penuh)."
sesampainya di rumah aku menangis terbahak-bahak
aku terluka
aku ngesot saja ke dapur
kuraih tiga siung bawang putih
kuparut dan kububuhkan di muka
masker ini panas nian, alamak... rasanya mukaku digampar Malaikat Jabaniyah
namun demi Allah yang nyawaku ada dalam genggamanNya
aku mencoba ikhlas dan tawakal dalam menghadapi ujian ini
aku selalu berdoa dan berusaha
meski aku merana
aku percaya, ujian ini akan berakhir
badai pasti berlaluuuu (nyanyi)
hingga pada suatu masa
aku dengar iklan produk sabun antijerawat terbaru di radio Prambors yang penyiarnya Imam Darto
yeah... mama mia
mereknya Tambatan Hidup: Kulit Cemerlang
tanpa basa-basi aku lompat ke Indoapril, tuing tuing
aku dapat! murah bu... cuma 3.500 perak
kan kalau Bunga Tulip Rp 15.000
hanya dalam 2-3 minggu legium jerawat terpukul mundur dibombardir proyektil
hingga keluar Jakarta (kini Cirebon)
mukaku yang dulu bak kulit kodok bangkong
kini cemerlang bagaikan pengantin keraton yang pakai blankon
Alhamdulillah, wajahku bercahaya
ini sebab karunia Allah yang memberikan ketampanan di parasku ^_^
jerawat oh jerawat
kembalilah ke Jakarta dan kota-kota lain
benteng pertahanan sedang lemah
selemah hati para penduduk kota
yang kerap uring-uringan
perihal asmara di status FB dan Twitter mereka
From my diary, "Be a calm man". July 20, 2011
Komentar