117. Sepuluh Orang yang Dilaknat Rasulullah SAW sebab Khamar
Terinspirasi dari obrolan antara saya dan Imam Samudra II pada statusnya (Facebook). Yang mutual friend dengan dia, pasti sudah tahu.
Nah, dari ide obrolan yang spontan itu, saya akan memfiksikannya kembali. Iseng aja, sudah enam bulan enggak nulis notes. Kok lucu ya ^.^. Sekalian dakwah yang lucu kayak alm. KH. Zainudin Mz.
Di sebuah masjid yang megah berkubah emas, terdapat seorang ustad yang sedang memberikan tausiyah kepada muridnya yang bodoh. Sang ustad yang bernama Imam Samudra (Pasifik kali yee, wkwkwk, bukan teroris ya) membacakan sebuah hadis pada muridnya si Abu Waswas (roman-romannya cicitnya Abu Nawas).
Dengan jenggotnya yang menari-nari dibelai angin dari AC, sang ustad berujar, "Rasulullah saw bersabda, aku melaknat 10 orang yang berkenaan dengan khamar (minuman beralkohol), yaitu orang yang memerasnya, orang yang minta diperaskan, orang yang meminumnya, orang yang membawakannya (menghidangkannya), orang yang dibawakan ,orang yang menuangkannya, orang yang menjualnya, orang yang memakan harganya (uang hasil penjualan) ,orang yang membelinya, dan orang yang minta dibelikan.(HR.Tirmidzi,Ibnu Majjah).
Sekarang ente paham, Abu?" selidiknya pada Abu Waswas, yang malah asyik Facebookan dari ponselnya yang boleh dapat dari hadiah kwaci.
"Iya, Pak Ustad Imam," angguknya.
"Baguslah, ente memang cerdas dan tampan," pujinya seraya menutup kitab hadis.
"Kalau ana disambit pakai botol bir, apa ana termasuk yang dilaknat, Pak?"
"Ya tidak dong, paling endasmu yang benjol, hehehehe ^_^," guraunya.
Seekor kecoa mengintip obrolan mereka dari kusen masjid. Kecoa itu tersenyum mengamati keakraban antara guru dan muridnya di senja yang jingga, saat kumandang azan akan segera menggema di langit Jakarta.
"Pak Ustad Imam, tanya dong, kenapa ana disambit botol bir?"
"Memang kenapa murid ana yang baik dan saleh ini disambit botol. Yang nyambit dilaknat Allah," belanya.
"Karena habis minum bir, ana enggak bayar, langsung kabur."
"@#(*&^!!*^#7&41," Pak Ustad pingsan.
Komentar