41. Wasiat Rasulullah
Menurut hadist Rasulullah Shallallahu ‘Allahi Wasallam, dunia ini adalah sawah atau ladang tempat bercocok tanam hasil panennya akan kita nikmati di hari kiamat kelak. Bila amal baik yang kita tanam, kita akan panen yang baik pula. Pun bila amal buruk yang kita tanam, kita akan panen yang buruk pula. Untuk mendapatkan panen yang baik di akhirat kelak bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Masalahnya, semua perbuatan buruk yang kita lakukan di dunia ini tidak ada yang mengenal konsep batal pahalanya, sementara semua amal baik yang kita lakukan, mengenal konsep batal pahala. Bahkan yang baik kita lakukan untuk dapat diterima Allah subhanahu Wata’ala harus lolos delapan pos pemeriksaaan, yaitu :
Pertama, di pintu langit yang pertama yakni pos pemeriksaan ghibah (menggunjing kejelekan orang lain). Siapa yang melakuakan amal baik, tapi masih suka ghibah, maka semua amal baiknya ditolak di pintu langit pertama. Dan amalnya dicampakan kembali oleh malaikat ke wajahnya.
Kedua,di pintu langit kedua, yakni pos pemeriksaan sum’ah(pamer). Amal baik hamba yang lolos di langit pertama akan diperiksa di langit kedua. Bila amal baiknya terkontaminasi dengan sum’ah, maka semua amal baik ditolak di pintu langit kedua. Dan amal baiknya dicampakan kembali oleh malaikat ke wajah si pelakunya.
Ketiga, di pos langit ketiga yakni pos pemeriksaan takabbur(sombong). Amal baik hamba yang lolos di langit pertama dan kedua akan diperiksa di langit ketiga. Bila amal baiknya terkontaminasi dengan rasa sombong/takabbur, maka semua amal baiknya ditolak di pintu langit ketiga. Dan amal baiknya itu dicampakan kembali oleh malaikat ke wajahnya.
Keempat, di pintu langit keempat yakni pos pemeriksaan ujub (merasa diri paling hebat). Amal baik hamba yang lolos di langit pertama, kedua, ketiga akan diperiksa lagidi langit keempat. Bila amal baiknya terkontaminasi dengan ujub, maka semua amal baiknya ditolak di pintu langit keempat. Dan amal baiknya dicampakan kembali oleh malaikat ke wajah si pelaku.
Kelima, di pintu langit kelima yakni pos pemeriksaan hasud (iri dengan keberhasilan orang lain). Amal baik hamba yang lolos dipintu langit pertama sampai keempat akan diperiksa lagi di langit kelima. Bila amal baiknya terkontaminasi dengan hasud, maka amal baiknya ditolak di pintu langit kelima. Dan amal baiknya itu dicampakan kembali oleh malaikat ke wajahnya.
Keenam,di pintu langit keenam, yakni pos pemeriksaan rasa kasih sayang. Amal baik hamba yang lolos di pintu pertama hingga kelima akan diperiksa lagi di langit keenam. Bila amal baiknya yang dilakukan tidak dilandasi dengan rasa kasih sayang, maka semua amal baiknya ditolak di pintu langit keenam. Dan amal baik tersebut dicampakan kembali oleh malaikat ke wajah si pelakunya.
Ketujuh, di pintu langit terakhir,yakni pos pemeriksaan pamer terhadap ulama. Amal baik hamba yang telah lolos di pintu langit pertama hingga keenam, akan diperikasa lagi di langit ketujuh. Bila amal baik yang dilakukan itu terkontaminasi dengan pamer terhadap ulama, maka semua amal baik itu ditolak di langit ketujuh. Dan amal baik itu dicampakan kembali oleh malaikat kewajahnya.
Kedelapan,di hadapan Allah subhanhu wata’ala, yakni pos pemeriksaan keikhlasan hanya karena Allah subhanahu wata’ala. Amal baik hamba yang lolos di semua pintu langit, akan langsung dibawa ke pos pemeriksaan yang terakhir yakni dihadapan Allah subhanahu wata’ala. Bila amal baik itu terkontaminasi dengan niat-niat lain, tidak ikhlas, tidak murni niat hanya untuk Allah Subhanahu Wata’ala, maka amal baik itu ditolak dan dicampakan kembali oleh malaikat ke wajahnya.
Delapan pos pemeriksaan amal baik di atas lebih lengkap dan jelasnya dapat anda rujuk (baca) pada kitab Syarah Ratibul Haddad yang disusun oleh Sayyid Alwi bin Ahmad Al-Haddad pada halaman 42-44. Delapan pos tersebut sebenarnya adalah wasiat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang disampaikan ke sahabat Sayyidina Muaz bin Jabal Radhiallahu Anhu, secara khusus. Namun secara umum wasiat tersebut juga untuk kita sebagai umatnya. Saat mendengar wasiat tersebut Sayyidina Muaz bin Jabal Radhiallahu Anhu menangis tersedu-sedu begitu lama. Lalu dengan rasa takut amat sangat Sayyidina Muaz bin Radhiallahu Anhu, berkata: “Ya, Rasulullah! Kamu adalah Rasullullah, bagaimana aku!, aku hanyalah seorang Muaz bin Jabal, lalu bagaimana amal baikku bisa selamat dan lolos!”
Ya rabb, dengan rahmatMu, ya rasulullah! Dengan syafaatmu, dan dengan berkah para auliya serta solihin, semoga amal-amal baikku yang sudah banyak terkontaminasi dengan niat-niat kotor dan jahat masih dapat dibersihkan dan diterima. Jagalah hati dari niat-niat kotor dan jahat. Dan teruslah beramal baik, tinggalkan segera amal buruk. Perbanyak sholawat kepada Rasulullah Shalallhu ‘Alaihi Wasallam, karena sholawat dapat membersihkan hati kita. Disamping itu sholawat tidak terkena delapan pos pemeriksaan di atas karena sholawat langsung disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam. Jadi sholawat adalah satu-satunya amal baik yang tidak mengenal konsep batal pahala.
Komentar
kapan main ke rumah gue?
besok ke mana nih?