32. kepala kosong
sekarang saya berada di titik minus
padahal keringatku telah mendidih ratusan derajat fahrenheit
nihil optimisku
saat hanya mencari titik nol saja
tapi terhimpit oleh garis-garis suratan dan rival
yang melingkar sepanjang diagram
kelenjar air mataku nyaris rontok
darah dari arteri telah menetes
dan menguap membentuk sketsa bertuliskan putus asa
haruskah saya menyerah
matahari pun masih menggulung rotasi bumi
energi dan sinarnya menarik ketakutanku hingga tepi galaksi
haruskah saya menyerah
janji-janji kemenangan pun masih berbaris
dalam kolom ayat-ayat suci
dan bayangannya merambat ke reseptor mataku
bait-baitku bagai ironi
mentalku bagai kura-kura berkepala naga
otakku bagai bervolum 0 milimeter kubik
Komentar