257. Kulepas dengan Ikhlas [WONDER WOMAN 1984]

Wonder Woman mencetak sejarah box office untuk film wanita superhero terlaris pada 2017 dengan 412 juta dolar di wilayah Amerika. Kemudian disalip Captain Marvel dua tahun setelahnya (426 juta) lantaran Marvel cerdik memanen momentum setelah Avengers. Sebelumnya wanita superhero selalu flop di pasaran, di antaranya Elektra dan Cat Woman. 


Bertaut 60an tahun sejak Perang Dunia I,  Diana Prince masih awet muda lantaran rajin ber-skincare pakai garam laut Mediterania dan minum jamu galian singset. Dia tetap bugar, semasa kecil aja ikutan Sasuke Ninja Warior, padahal pesertanya dewasa kebanyakan. Intro WW84 sudah seru dengan polesan rekayasa komputer dan aksi lomba nan energetik lagi eklektik walau kayak cenderung pamer aja. Ada pesan untuk karakter Diana, jangan culas jadi orang. Juga jangan takut kalah. Nikmati proses, bukan hasil. 


Ke era di mana komputer Macintosh dijual pertama kali, Diana Prince sukarela menolong orang-orang. Dari menyelamatkan wanita dari tabrakan, pengantin kecebur kali, sampai menggagalkan perampokan di mal. Di samping memang dia seorang antropolog, pekerjaan yang berguna untuk cerita, dibantu Barbara si geolog dan gemologis. 


Wonder Woman bahkan hati-hati menghajar anak buah musuhnya. Saat Steve pakai belati aja dilarang sama Diana. Yang menarik dari Diana ialah dia sendiri yang terpedaya oleh batu kecubung atau Dreamstone yang punya mitos mengabulkan keinginan yang mana Diana juga lahir dari mitologi bangsa Amazon. Film pertamanya memang tetap ada muatan perang dengan memasukkan karakter mitologi Ares, dewa perang, yang sesuai dengan konteks PD I tahun 1918. Namun secara garis besar plotnya memang tentang berperang. Pada WW84, unsur mitos hadir lebih mistik lewat dreamstone yang dibuat oleh dewa Dolos. Demigod yang memberi banyak keinginan namun juga mengambil lebih banyak seperti pesugihan dalam film-film Suzzana. 


Sempat terpikir bagaimana Steve Trevor yang tewas akibat ledakan pesawat bisa hidup kembali, apakah dia selamat dan dibekukan bak Captain America? Pada pengakuannya, dia terbangun dan dipasangi banyak alat. Kok mirip Frankenstein ya? Menjadikan tubuh (aktor) Kristoffer Polaha sebagai inang dan Steve sebagai jiwanya cukup kreatif. Jadi nggak horor karena ujug-ujug Steve bangkit dari alam barzah. Agak penasaran sih, apa perasaan Polaha dirasuki Steve seperti dirasuki setan atau bagaimana. Diana mirip Demi Moore di film Ghost yang masih mendambakan arwah Steve. 


Villain Cheetah alias Barbara sebenarnya kurang menarik dan sebatas penggerak eksyen saja karena memakai alasan eksistensial macam Elektro di The Amazing Spiderman 2, sementara Lord Maxwell juga background-nya tipis. Ayah satu anak, duda yang di ambang kebangkrutan. Kurang paham korelasi dia di awal-awal sering nongol di tv maksudnya apa. Jadi, Cheetah dan Maxwell seperti tubuh dan pikiran. Cheetah melawan dengan tubuh, Maxwell lewat pikiran. Lewat kekuatannya bahkan dia bisa menggali kuburannya sendiri bersama Alistair, anaknya. Presiden AS ditanya apa keinginannya tentu ingin punya hulu nuklir lebih banyak daripada Soviet.  Apalagi tahun sebelumnya dunia sempat panas (meski pada fase perang dingin) dan nyaris perang nuklir karena NATO (simulasi) meluncurkan nuklir yang bikin alarm stasiun luar angkasa berbunyi. 


Masa-masa genting itu dijadikan sutradara dan penulis sebagai masa gawat sekaligus masa hebat karena ada breakdance, gim dingdong, tas pinggang yang dipakai Steve, juga pertama kali perusahaan Apple merilis Macintosh. Masa itu dekat dengan Stranger Things musim III di mana mal menyerbu ruang-ruang publik. 


Memang ada yang terasa kurang seperti film pertamanya. Kita dibawa melihat Wonder Woman beradaptasi dengan peradaban manusia, bertemu cinta pertamanya, dan langsung berhadapan dengan manusia yang sedang berperang. Pada WW84, Diana Prince lebih matang dan sudah beradaptasi. Dia hanya sedang dilanda kerinduan dengan cinta pertamanya dan mau ga mau belajar melepaskan. Latar tempat dan aktor ekstra di Wonder Woman memang terlalu ramai dan kadang bikin kita ga peduli dengan kisah cinta Diana dan Steve. Namun beberapa adegan terlihat cakep ditonton di layar bioskop semisal Diana terbang memanfaatkan dorongan dan tarikan lasonya, warna-warni kembang api tujuhbelasan dari dalam jet, dan saat Diana menikmati kemeriahan Natal. 


"Mas Steve, kulepas kamu dengan ikhlas ;(" 

Komentar

Postingan Populer